Selasa, 21 April 2015

Bahasa Indonesia Berpeluang Menjadi Bahasa Internasional



Assalamualaikum WR. WB.

Alhamdulillahirabbil‘aalamiinwassolaatuwassalaamu‘alaaassrafil Anbiyaa’iwalmursaliin wa ‘alaa alihi wa ashabihi azma’iin

Yang saya hormati para hadirin pembaca blogspot,
Yang saya hormati bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian,
Dan Yang saya banggakan saudara saudari yang mau ikut lomba.

Pertama-tama mari kita ucapkan puja dan puji syukur kehadirat Allah Swt yang tetap senantiasa melimpahkan taufik dan hidayah, rahmat dan nikmatnya kepada kita semua, baik itu nikmat kesehatan maupun nikmat kesempatan, sehingga kita masih dapat berkumpul bersama di ruangan yang kita dambakan ini.
Kemudian selawat serta salam tak jemu-jemunya kita sanjungkan keharibaan junjungan Nabi Besar Muhammad Saw. Beserta  keluarga dan para sahabatnya sekalian. (shalawat)

Baik lah saya disini bukan hanya untuk memperpanjang muqadimah.
Adapun topik dalam pembahasan saya kali ini yaitu “BAHASA INDONESIA BERPELUANG MENJADI BAHASA INTERNASIONAL”

Jadi, bahasa indonesia mulanya adalah bahasa melayu yang dijadikan sebagai bahasa resmi republik indonesia yang kita kenal sebagai bahasa pemersatu bangsa indonesia yang  diresmikan penggunaannya setelah proklamasi kemerdekaan indonesia, tepatnya sehari sesudahnya bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di timor leste bahasa indonesia berstatus sebagai bahasa kerja.
          Pada zaman dahulu lebih tepatnya pada zaman kerajaan sriwijaya bahasa melayu banyak digunakan sebagai penghubung antar suku di pelosok nusantara. Selain itu bahasa melayu juga digunakn sebagai bahasa perdagangan antara pedagang dalam nusantara mauppun dari luar nusantara. Dasar yang dipakai adalah bahasa melayu riau (wilayah kepulauan riau sekarang) dari abad ke 19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaannya sebagai bahasa kerja dilingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan “bahasa indonesia” di awali di canangkannya sumpah pemuda 28 oktober 1928 , untuk menghindari kesan “imperialisme bahasa” apabila nama bahasa melayu tetap digunakan. Hingga saat ini, bahasa indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.
Fonologi dan tata bahasa indonesia dianggap relatif mudah. Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu.
          Disamping sejarah bahasa indonesia yang sudah saya jelaskan tadi, Saya pernah mebaca suatu artikel mengenai bahasa indonesia yang menjelaskan tentang kelayakan bahasa indonesia untuk lanjut ke jenjang internasional, seperti yang dikatakan oleh Direktur Jendral Informasi dan Diplomasi Publik Departemen  Luar Negeri Andri Hadi yang menyatakan “saat ini ada 45 negara yang ada mengajarkan bahasa indonesia, seperti Australia, Amerika, Kanada, Vietnam, dan banyak negara lainnya”. Mengambil contoh Australia, Andi Hadi menjelaskan, di Australia bahasa indonesia menjadi bahasa populer keempat. Ada sekitar 500 sekolah mengajarkan bahasa indonesia. Bahkan anak-anak kelas 6 sekolah dasar tidak sedikit yang bisa berbahasa indonesia.
          Saya juga sering membaca artikel-artikel mengenai kemajuan positif bahasa indonesia yang lainnya dari berbagai sumber, saya mendapatkan alasan-alasan lain yang dapat menguatkan keyakinan kita bahwa  “bahasa indonesia layak”. selain dari populer di australia, saya pernah mendapat kabar dari berbagai sumber yang mengatakan : pusat studi indonesia di afrika, menjadi bahasa pilihan di situs klub sepak bola, bahkan bahasa indonesia ternyata sudah terbilang lama ada di jepang.

  • Pertama, tentang pusat studi di Afrika, salah satu negara di benua Afrika, yaitu mesir tercatat sebagai negara yang paling utama mengembangkan bahasa indonesia. Negara piramid dan sphinx ini baru saja membangun pusat studi indonesia, pusat studi ini berada di Suez Canal University, dan merupakan langkah awal untuk lebih mendalami Indonesia dari semua aspek, mencakup ideologi, politik, sosial dan budaya, ekonomi dan pertahanan keamanannya.

  • Kedua, tentang menjadi bahasa pilihan di situs klub sepak bola. Juventus, intermilan, dan AC milan telah meluncurkan situs resmi mereka dalam bahasa indonesia, hal itu menunjukkan kalau italia juga memiliki minat mendalam terhadap bahasa indonesia.

  • Dan yang ketiga, tentang lama di Jepang, di negara matahari terbit ini sudah lama didirikan pusat-pusat studi Indonesia. Salah satunya yang didirikan oleh Nihon-Indonesia Gakkai atau perhimpunan pengkaji Indonesia seluruh Jepang tahun 1969. Dan anggota organisasi ini terdiri dari kalangan akademis Jepang yang mengajar bahasa dan berbagai aspek tentang Indonesia di berbagai Universitas di Jepang. Sejak tahun 1992 organisasi ini mulai melakukan ujian kemampuan bahasa indonesia. Sampai sekarang tercatat lebih dari 12.500 peserta yang telah mengikuti tes kemampuan berbahasa indonesia dalam berbagai level atau tingkatan. Bahkan saat ini ada beberapa Universitas di Jepang yang membuka jurusan Bahasa Indonesia, antara lain Universitas Kajian Asing Tokyo, Universitas Tenri, Universitas Kajian Asing Osaka, Universitas Sango Kyoto, dan Universitas Setsunan. Sementara yang mengajarkan bahasa Indonesia sebagai mata kuliah pilihan ada lebih dari 20 perguruan tinggi Jepang.

Nah.. dengan uraian tadi kita sudah tahu kehebatan bahasa tanah air kita, jadi tidak ada kata mustahil kalau bahasa Indonesia itu sangat berpeluang menjadi bahasa GO INTERNASIONAL.
Karena setahu saya  bahwa bahasa Indonesia itu ternyata sudah menjadi bahasa yang diprioritaskan di Vietnam, buktinya Negara Vietnam sudah sangat menghargai bahasa keren kita ini dengan menjadikannya sebagai bahasa resmi kedua setelah bahasa Vietnam sejak tahun 2007.
Bahasa tanah air kita ini juga termasuk bahasa yang mendapatkan peringkat ke 7 dari 10 bahasa yang paling banyak digunakan di Dunia, bagaimana tidak, soalnya bahasa kebanggan kita ini sudah mencapai jumlah penutur yang luar biasa yaitu sekitar 259 juta jiwa penutur dengan jenis aksara Latin, dan yang termasuk sebagai Negara penuturnya adalah Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Timor Timur, Thailand, Vietnam dan ASEAN.

Dari awal hingga akhir penjabaran saya tadi, saya dapat menyimpulkan bahwa ini Lho bahasa kita, bahasa tanah air dan bahasa kebanggaan kita sebenarnya sejak dulu sudah layak benar benar layak untuk kita tuntun agar menjadi bahasa INTERNASIONAL,karena bukan hanya di Indonesia tetapi juga di Dunia. Jadi, itu artinya tidak ada lagi alasan kita untuk menyepelekan bahasa Indonesia karena sudah begitu banyak bukti. Apa lagi tidak lama lagi pemerintah berencana akan diselenggarakannya Pasar Bebas di Tanah Air kita ini. Maka otomatis kita akan mengetahui jika nantinya akan banyak Warga Negara Asing menggunakan bahasa Indonesia.
Maka dari itu dengan bukti-bukti yang sudah sangat jelas, jangan pernah lagi kita untuk gengsih dengan bahasa Indonesia, janganlah kita hanya mengapresiasikan bahasa Internasional kita yang sekarang karena bahasa In donesia kita jauh lebih keren dibanding bahasa Inggris yang selama ini pemuda pemudi banggakan.

Baiklah, cukup sampai disini penyampaian dari penyampaian saya, lebih dan kurang saya sangat mohon maaf, karena segala yang baik hanya milik Allah dan segala kesalahan pastinya asli dari saya sendiri.
Akhirulkalam Alhamdulillahhirobbilalamin.
Billahitaufikwalhidayah Wassalamualaikum Wr. Wb.

(pembahasan ini saya susun sendiri tanpa ada kopy paste)

~dari berbagai sumber~

Jangan Lupa Di G+ kan ya saudara saudari :)
maaf kalau masih berserak kata katanya, maklum masih ababil :)
Baca juga artikel saya yang lainnya ya!

Senin, 20 April 2015

Puisi Motivasi/Religi/Penyentuh Kalbu dan Bagus

Di Dunia Ini Maupun Itu Aku Tetap Bukan Siapa Siapa
Karya Rahmat Rian Hidayat Lubis


Duniaku kecil, namun dunia ku besar pada saat itu
Dunia ku besar, berasa besar pada saat ini
Pada saat itu aku merasa bahwa dunia ku cukup luas bagiku
Namun setelah itu aku berada di dunia yang jauh lebih besar dan luas dari pada sebelumnya..

Kapan itu aku rasakan?
Dulu  aku hebat laksana raja dalam istana
Laksana dewa alam semesta
Dan hebat laksana apapun di segala kekuasaan
Tapi pada saat itu sangat singkat..
Satu, dua, tiga, empat, lima
Bahkan ketika menginjak bulan ke enam, tujuh, delapan hingga sembilan
Aku resah, aku gagap dengan kenyataan yang melanda kekuasaan ku selama aku ada di dalam dunia kecil dan singkat waktu itu

Ketika menginjak bulan ke sembilan, aku tersadar
Tersadar akan kehinaan dan segala ketidak berdayaan ku selama itu
Melihat kedahsyatan alam semesta nyata, aku terpaku malu
Hingga spontan belahan bibir ini menganga selebar mungkin
Berteriak sekuat mungkin, dalam arti kata “aku bukan siapa siapa”

Dimana aku?
Bukan kah aku raja? Bukan kah aku dewa?
Bukankah? Bukankah? Dan bukankah aku hebat??
Kenapa aku tak mampu berbuat apa apa kini?

Aku sadar sekarang, kalau aku belumlah terbilang sempurna..
Aku juga semakin sadar, bahwa di suatu dunia besar, masih ada dunia nan jauh lebih luas
Malu lah aku dalam keangkuhan ku
Enyahlah angkuh ku dalam ketiadaan ku
Kini, aku terbangun dari kekhilafan ku,,

Dan aku juga terjaga dari kesalahan yang ada..
Semua berkat pelajaran alam dunia akhirat yang menghampiri aku
Yaitu Tuhan lah yang maha Segalanya
  

Cerita Motivasi Pengetuk Kalbu

Kegagalan Adalah Keberhasilan Seorang Ahmian Daybis
Oleh Rahmat Rian Hidayat Lubis

Kecerdasan, kehebatan dan kemahiran seseorang bisa di gapai tak luput dari kebiasaan kebiasaan yang menjunjung tinggi ketakwaan seseorang kepada Tuhannya
     Begitupun saudara beragama muslim yang bernama Ahmian Daybis, dia adalah seorang pengusaha muda yang tak henti hentinya berharap agar beruntung selalu, dia berfikir tak hanya sekedar berfikir, dia berencana tak hanya sekedar berencana, hidupnya tak pernah lepas dari komitmen yang terbilang paten.
Namun di balik sifat terpujinya yang dijelaskan, itu bukanlah di dapat secara instan, Ahmian Daybis bisa berhasil menyandang pujian pujian tersebut pastinya perlu memikul beban beban hidup yang luar biasa beratnya.
Dulu, ketika Ahmian Daybis masih terbilang labil di balik kesenjangan masa pubertasnya, dia juga termasuk ke dalam golongan anak yang tak patut, dia adalah anak yang mudah menyerah ketika tersandung suatu tunggul kehidupan.
Pada suatu hari Ahmian Daybis hendak pergi ke sekolah, dia bersekolah di bangku SMP kelas 3, pada saat itu Ahmian Daybis sudah kelas 3 SMP semester genap, dia di kategorikan sebagai anak yang berprestasi, pandai berbicara, apa lagi di bidang keagamaan islam, namun itu hanya bakat yang dia miliki, bukan kebiasaan yang dia punya, dia juga anak yang melaksanakan shalat, hingga pada suatu ketika dia mendapat kabar kalau di daerahnya ada perlombaan pidato tingkat kabupaten, karena dia merasa kalau berpidato adalah hobinya, dengan spontan dia berniat untuk mengikuti perlombaan itu, perlombaanya tinggal hanya seminggu lagi, dia meningkatkan ibadahnya, dia memohon sesering mungkin dalam doa doanya kepada Allah, dia meminta agar mendapatkan juara pada saat lomba nanti, hingga pada saat di hari H dia mengikuti lomba pidato tersebut, pada saat itu dia sangat berharap agar dia mendapatkan juara. Perlombaanpun berlangsung hingga selesai. Keesokan harinya adalah momen yang sangat di tunggu tunggunya yaitu pengumuman sang juara pidato tingkat kabupaten. Pastinya Ahmian Daybis sangatlah berharap untuk mendapatkan juara 1 di perlombaan itu. Dia sudah sangat percaya diri pada saat itu. Tetapi apalah daya ternyata dia tidak berhasil mendapatkan impiannya karena dia hanya meraih juara harapan 1 dan automatis dia tidak akan jadi untuk lanjut ketahap provinsi. Dia sangat kecewa dan benar benar kesal, dia menganggap kalau semua ini tidaklah adil sama sekali, karena dia merasa kalau dia lah yang pantas menjadi juara. Semenjak itu dia menjadi malas malasan, dia malas beribadah lagi karena dia beranggapan “aku sudah capek capek shalat sesering mungkin, memohon sering sering, rukuk, sujud, nungging nungging, namun apa? Memang Allah tidak adil dan tidak pernah mengerti keinginan hambanya.
Dia berkata seperti itu tanpa berfikir kalau kekalahan yang sebenarnya ada di pendirianya yang gagal, bukan pada saat dia tidak mendapatkan juara. Dia lupa akan segala sesuatu yang terjadi pada kehidupannya pasti ada hikmahnya. Keesokan hari dia mengikuti organisasi rohis di sekolahnya sepulang sekolah. Dia mendapat arahan dari seorang motivator yang mengatakan kalau kegagalan bukanlah akhir dari segalanya melainkan awal dari keberhasilan. Semenjak itu dia berfikir kalau kegagalan dia selama ini adalah keberhasilannya yang tertunda. Dia semakin giat lagi belajar untuk menempuh keberhasilan keberhasilannya yang selama ini tertunda.
Beberapa tahun kemudian, Ahmian Daybis sudah berada di bangku SMK kelas 3 semester genap, dia masih seperti sebelumnya hanya saja dia kini lebih matang lagi dalam berfikir. Namun kepercayaan dirinya hilang pada saat dia gagal dalam tes ujian praktiknya, padahal dia merasa kalau dia sudah melakukan persiapan semaksimal mungkin. Dia sangat kecewa seperti halnya ketika dia masih SMP yang kalah dalam perlombaan pidato yang diikutinya. Dia kecewa hingga membuat dia semakin malas untuk beribadah. Ahmian Daybis sangat putus asa, dia iri dengan orang-orang yang dia anggap selalu beruntung di banding dirinya, dia merasa kalau dia bukanlah siapa siapa yang bisa di katakan sebagai orang yang beruntung. Kini Ahmian Daybis menjalani hidupnya penuh dengan keluh kesah, dia menyelesaikan sekolahnya dengan biasa biasa saja dalam arti kata “Lulus ya lulus,Tidak ya tidak” , itu karena dia merasa bosan dengan dirinya yang selalu seperti tak di anggap, dia merasa tidak ada apa apanya di bidang apa pun, dia selalu galau dan dilema dengan hidupnya.
Hingga pada suatu hari dia berjalan menuju sebuah sungai, disana Ahmian Daybis mengeluarkan seluruh keluh kesahnya dengan cara berteriak sekencang mungkin, namun ketika itu dia di tegur oleh seorang kakek tua, “kamu kenapa cu?” , “saya bingung kek, saya tidak tahu arah hidup saya, saya iri dengan mereka mereka yang selalu lebih hebat dari saya” , lalu kakek itu mengambil setimbah air sungai dan juga secangkir air sungai yang sama. Kakek itu menuangkan secangkir air tadi kedalam setimbah air sungai yang di ambilnya, kemudian “sekarang tugasmu adalah, coba kau ambil dan pisahkan secangkir air yang saya tuangkan tadi kedalam setimbah air ini” , “bagaimana caranya? Mana mungkin saya bisa memisahkan air dari air yang ada, karena secangkir air yang kakek tuang tadi itu sama saja dengan air yang ada di dalam timbah” , “cu.. cu.. memanglah tidak bisa kalau kita mau memisahkan secangkir air tadi dari yang sudah tercampur kedalam setimbah air yang sama bentuknya, karena untuk membedakannya saja kita kesulitan, apalagi untuk memisahkannya, maka dari itu kau harus menjadi secangkir minyak yang di tuangkan kedalam setimbah air agar dapat di bedakan bahkan dapat di pisahkan” spontan Ahmian Daybis berfikir apa makna dari pembicaraan si kakek tadi, “Cu.. maka dari itu, mulai sekarang kau harus menjadi minyak diantara air agar kau dapat dipandang dan di bedakan, tidak disamaratakan, artinya adalah kau harus menjadi orang yang sukses dengan pendirian dan komitmen yang tegas agar dapat menjadi orang yang di irikan sama halnya seperti kau yang mengirikan seseorang pada saat kau masih sama rata kehebatanya dengan manusia manusia yang ada di dunia ini” lalu Ahmian Daybis mengangguk dan langsung membara untuk melakukan sesuatu yang bisa membuat dia seperti minyak di antara air.
Ahmian Daybis tak henti hentinya untuk menempuh jalan kesuksesannya, dia selalu berfikir berbuat berfikir berbuat hingga dia dapat menggapai impiannya dengan di iringi ketakwaannya kepada Tuhan yang maha esa. Kini ia sudah menjadi pemuda yang hebat sama halnya seperti minyak yang ada di dalam air, meskipun demikian dia selalu tak pernah puas dengan ilmu yang di dapatnya, dia berkuliah sambil bekerja, hingga pada akhirnya dia menyelesaikan kuliah dan membangun bisnis yang awalnya kecil kecilan menjadi bisnis yang berjaya dan ini semua berkat perkataan mutiara yang dia dapat dari seorang kakek kakek di pinggir sungai.
Dari cerita yang ada, kita dapat mengambil makna kalau untuk menempuh kesuksesan sama halnya untuk menempuh suatu puncak gunung yang tak langsung dapat kita pandang keindahannya dari atas puncak, tetapi semua itu dapat kita nikmati melalui segala rintangan yang menerpa, baik itu ancaman dari binatang buas, letih yang tiada tara, sampai merasakan haus yang benar benar haus ketika kita kehabisan persediaan air untuk melanjutkan perjalanan. Begitupun dengan kehidupan ini, ketika kita putus asa itu berarti kita membutuhkan siraman rohani yang cukup membantu untuk melepas dahaga dalam keringnya semangat hidup. Dan dari semua itu kita memerlukan Habits yang artinya kebiasaan, kebiasaan dalam arti kata membiasakan diri agar menjadi lebih baik, untuk mendapatkan itu juga harus melewati tahapan tahapan pembelajaran agar kita terbiasa menjalaninya, untuk melatih habits dalam diri mungkin butuh sehari, seminggu, sebulan bahkan setahun dan bahkan lebih untuk menggapainya, maka dari itu berusahalah menjadi hamba Allah yang tak lepas dari ridhonya, rajin beribadah dan bertawakal kepada Allah, karena untuk menjalani rencana baik bukanlah di kuatkan oleh motivasi dari motivator motivator yang ada tetapi motivasi terbesar di dalam hidup kita adalah diri sendiri dan motivator motivator yang ada bukan lah sebagai motivator hidup kita melainkan hanya sebagai fasilitator yang memenuhi dan melengkapi kehidupan kita. Dan sekarang, tinggal lagi bagaimana kita menyikapi dan memaknai arti dari alur cerita yang telah tertera ke dalam skenario kehidupan kita di dunia ini
Terimakasih
Wassalamualaikum Wr. Wb.



(Nama Ahmian Daybis Diambil Dari Nama Penulis)